Setelah hampir tiga jam di udara mata ini tetap saja tak nyenyak untuk tidur pulas. Setelah menikmati hidangan dan menonton salah satu hiburan saya berniat tidur karena besok pagi sudah harus langsung beraktivitas. Subuh berlalu dan pagi menjelang. Cahaya dari balik jendela pesawat berangsur terang. Beberapa saat lagi pesawat akan mendarat, pramurgari mulai mengumumkan kepada seluruh penumpang untuk memasang sabuk pengaman. Laut pun terlihat dari balik jendela dan kota Manado masih berselimut kabut. Tepat pukul 6 pagi pesawat mendarat di Bandara Sam Ratulangi dari penerbangan jam 01.45 dini hari di Cengkareng.
Pagi ini saya berencana untuk langsung mencari hotel terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas. Dalam perjalanan menuju ke hotel kami melewati sebuah kampung kuliner di Wakeke. Ya..kampung kuliner ini menyajikan masakan khas Manado salah satunya adalah Bubur Manado yang disebut dengan Tinutuan. Tak lengkap rasanya jika Anda ke Manado tanpa mencoba bubur ini. Bubur ini saya rekomendasikan karena bubur ini sehat. Bubur ini berbeda dengan bubur pada umumnya. Perbedaannya adalah pada isiannya. Warna bubur ini kuning kemudian campurannya terdiri dari sayuran sebagai pelengkap seperti bayam, kemangi, kangkung, labu kuning, ketela, dan jagung. Bubur ini nikmat Anda santap ketika masih panas. Rasanya yang gurih dengan aroma jahe dapat menambah energi dan menghangatkan tubuh pagi ini.
Anda dapat menikmati Tinutuan biasa dan Tinutuan campur, perbedaanya pada Tinutuan campur ditambahkan mie kuning pada bubur. Untuk menikmati bubur ini sebagai pelengkap Anda bisa juga memesan perkedel Milu dan Nike goreng. Perkedel ini merupakan perkedel jagung dengan tekstur jagung yang ditumbuk halus sedangkan nike goreng adalah semacam bakwan goreng yang campurannya dari ikan kecil semacam ikan teri.
Nah tidak itu saja kuliner yang dimiliki Manado. Masih banyak lagi yang lain. Siang harinya saya diajak makan di pinggir pantai. Lokasi pantai ini menjadi pusat perkotaan Manado dimana banyak terdapat pusat perbelanjaan, hotel dan pusat kuliner berada di kawasan ini. Lokasi saya makan berada di boulevard. Wilayah ini menjadi pusat sosialisasi masyarakat Manado. Saya menyantap menu makan siang yang menjadi favorit di tempat tersebut. Yang populer adalah Oci bakar yang di sajikan dengan tumis pakis dan sambel tomat hijau. Terlihat penampakan ikan seperti ikan kembung namun ikan laut ini rasanya agak manis dan tekstur dagingnya agak lembut. Oci dibakar dengan tanpa bumbu dan dapat disantap dengan menambah perasan jeruk nipis dan sambal tomat hijau. Ikan yang masih segar ditambah dengan sambal dan sayur yang juga masih segar semakin mantap sajian makan siang ini. Semakin lengkap dengan pemandangan yang tersaji di depan mata kita yakni lautan luas dan pemandangan kota Manado di tepai pantai.
Manado,4 April 2014