Saturday, September 28, 2013

Kekonyolan antara HP dengan TELEPON

Dari pagi menginjakkan kaki di ruang kubikal ini saya terus disibukkan dengan sejumlah pekerjaan yang menumpuk sejak kamarin sore ditambah dengan masukan kerjaan baru yang terkadang diminta urgent untuk diselesaikan. Sampai menjelang siang sang OB datang membawa selembar menu untuk dipesan oleh masing-masing karyawan. Urusan menu makan saya selalu mikir agak lama megingat saya harus mempertimbangkan nilai gizi dan efek yang ditimbulkan terhadap tubuh saya #gayane sok menghitung kalori. Tapi alhasil saya masih tetap kurus alias kerempeng haha.
Saya bergegas dengan pekerjaan saya kembali, sementara sang OB sudah jalan menuju target tujuan dimana menu tersebut dijual. Yah..kalau tidak warteg belakang kantor mentog warung sunda. Nasi padang di Pasar Mayestik atau Sup iga di belakang RS Pertamina menjadi pilhan terakhir, bukan karena bosan tapi karena memperhitungkan kocek, cukup sesekali saja lah. Ketika saya sibuk dengan laptop di depan saya, berderinglah HP di meja saya. Deny si OB kantor menelpon. Ada apakah? Biasanya ada yang habis dengan salah satu pesanan kami.
Tepat dugaan saya, Si Deny mengatakan bahwa pesanan Ikan Basmol Mbk Lin habis, dan saya diminta untuk menanyakan karena HP mbak Lin tak bisa di hubungi..alias offline.
Telpon dari Deny tidak saya putus sementara saya menghubungi Mbak Lin melalui telepon line kantor. Saya tekan line 9 ke ruang mbak Lin dan memberitahu kalo Deny telpon menanyakan soal menu Mbak Lin yang habis… Mbak Lin mengatakan kepada saya untuk mengganti dengan menu ikan yang lain, terserah katanya.
Sementara telpon dan HP ada di kedua telinga saya…
Mbk Ugs di depan saya dengan tampang syirik mengatakan.. “Belagu banget c telpon sampai dua-duaan gitu.. “ ,sementara itu ada rekan saya si Ros berada di sebelah saya sedang sibuk mencari file di laptop saya. Saya tak menghiraukan dengan file yang sedang dicari Ros..
Dengan tanpa maksud apa-apa dan ekspresi muka saya yang datar, saya langsung kembali menelpon Deny dan bilang.. “Nih Den ngomong langsung aja sama Mbak Lin… (handphone saya arahkan ke gagang telpon kantor yang terhubung ke line Mbak Lin..) Langsung HP dan Telpon saya dekatkan…
Seketika itu si Ros langsung lari menjauh terkencing-kencing menertawakan tingkah saya berikut dengan mbk ugs..
Saya baru ngeh.. dan dengan santai tanpa beban, saya berkata “oh ga bisa ya…?”
Saya baru menyadarai saya telah melakukan hal konyol… Sampai akhirnya saya pun ikut tertawa terpingkal-pingkal..
Telepon dengan Mbak lin masih tersambung ….saya menjawab ke Mbak Lin pun dengan kondisi tertawa ga jelas…. Mbk Lin pun bingung dengan ikut tersenyum bertanya-tanya…
Saya masih terus tertawa terbahak-bahak, sampai menulis tulisan ini pun saya masih tersenyum geli…
Nah begitulah salah satu kekonyolon yang saya buat ketika bekerja… Paling tidak ada jeda yang membuat saya fresh kembali dalam setiap kesibukan yang terjadi.
Salam kangen untuk teman-teman Bavaria, 28 Sept 13

Friday, September 20, 2013

Kuku Macan dari Samarinda

Ini kali kedua saya menginjakkan bumi Borneo. Akhirnya saya kembali. Saya tersenyum ketika mendapat balasan sms dari seorang dosen di Samarinda. Salah satunya kalimat sms-nya adalah 'rupa terbukti, jika sudah minum air Mahakam, pasti kembali lagi'. Ungkapan tentang hal tersebut memang sudah saya dengar sejak lama. Entah mitos ini terbukti pada saya atau tidak, belum ada sebulan saya sudah kembali ke kota ini lagi.

Samarinda kota Tepian, begitulah jargon dari ibukota Propinsi Kalimantan Timur ini. Kota yang cukup padat dengan pembangunan yang terus berkembang.

Menuju Samarinda ditempuh selama 3 jam dari Balikpapan. Sejauh ini belum ada penerbangan ke Samarinda yang langsung dari Jakarta sehingga Anda perlu menggunakan travel, atau menyewa kendaraan pribadi. Travel  biasanya tarif berkisar 100ribu rupiah sedangkan kendaraan pribadi jauh lebih mahal bisa sampai 400ribu. Kondisi perjalanan memang berliku karena kontur jalan yang berbukit-bukit. Ada beberapa pesawat komersial tertentu yang melayani penerbangan dari Balikpapan menuju Samarinda. Namun ketersediaan pesawat ini hanya pada jam-jam tertentu saja.

Kota Samarinda terbelah oleh Sungai Mahakam, yang merupakan sungai terpanjang di Kalimantan. Sungai ini pun menjadi jalur perjalanan perahu-perahu besar termasuk kapal pengangkut hasil tambang seperti batu bara. Sepanjang sungai di dekat jembatan utama disediakan ruang terbuka hijau yang cukup nyaman untuk bersantai, bahkan tersedia arena bermain untuk anak-anak. Setelah melewati jembatan Mahakam kita akan masuk ke pusat kota Samarinda. Disambut dengan bangunan masjid yang cukup megah dengan menara-menara yang menjulang kokoh ke angkasa. Bangunan ini adalah Islamic centre sebagai pusat kegiatan untuk kaum Muslim di Samarinda.

Mengunjungi sebuah daerah tak lengkap tanpa membawa sesuatu yang khas dari daerah tersebut. Saya mendapatkan sebuah kerajinan tangan yang unik dan ini sangat borneo. Sebuah kantong yang dianyam dan kain batik borneo yang mempunyai karakteristik tersendiri. Soal makanan, Samarinda punya kuku macan yang merupakan amplang atau kerupuk ikan yang gurih dan renyah. Rasa dominan ikan yang terasa dengan bumbu khas membuat saya tak berhenti memakannya. Mengkin ada persamaan dengan daerah lain yang mempunyai kerupuk seperti ini hanya saja di Samarinda kerupuk ini berbentuk seperti kuku yang meruncung di kedua ujungnya. Mungkin inilah alasan mengapa disebut dengan kuku macan.

Friday, September 6, 2013

Sawo dari Bukit Pathok

Saat ini geliat pariwisata di Daerah Gunung Kidul terus berkembang. Kita mengenal objek wisata seperti Goa Pindul, Gunung Purba, Air terjun Sri Gethuk, dan beberapa wisata pantai baru yang di buka seperti pantai Indrayanti.

Jika anda berangkat dari Jogjakarta perjalanan yang anda tempuh akan cukup panjang dan berliku. Namun jalan aspal yang dilalui cukup halus, hanya saja saat ini perjalanan sering tersendat karena macet. Arus perjalanan cukup padat terjadi terutama pada saat liburan atau weekend. Melewati bukit Patuk anda akan disuguhkan pemandangan yang cukup menarik pada saat awal menanjak. Akan terlihat pemandangan kota jogja dengan latar gunung merapi di sisi utara. Apalagi jika anda berada pada saat matahari tenggelam. Cukup banyak warung-warung yang dapat kita singgahi untuk duduk-duduk menikmati pemandangan jogja yang luas terhampar.

Setelah melewati bukit patuk dan sebelum hutan Wanagama, anda akan mendapati para penjual buah. Umumnya buah yang dijual adalah buah sawo yang merupakan hasil dari daerah tersebut. Buah berwarna coklat ini cukup manis dengan daging buah yang cukup banyak. Cocok untuk oleh-oleh karena buah ini jarang dijual di pasaran atau di supermarket. Selain buah sawo ada makanan khas oleh-oleh dari Gunung Kidul yang cukup menarik seperti tiwul yang berbahan dasar ketela. Banyak varian oleh-oleh dari daerah ini yang berbahan dasar ketela. Saat ini Gunung Kidul bukan lagi menjadi daerah tandus yang sulit air. Penghijauan cukup baik dan beberapa daerah telah menjadi produktif dengan hasil-hasil pertanian yang cukup menjanjikan.