Friday, December 31, 2010

Bye Bye 2010


Senja telah bergulir di penghujung 2010. Hari terakhir di tahun 2010 ini begitu cerah dan hangat. Matahari terbenam menyemburat jingga di ufuk barat,memberikan sentuhan lukisan senja yang begitu indah. Setahun yang terlewati memberikan banyak hal dalam kehidupan manusia. Kesenangan dan kesedihan silih berganti mewarnai tahun ini.

Setiap pergantian tahun saya selalu teringat akan hal yang cukup membuat saya dalam kondisi di uji kala itu. Hm... Alhamdulillah dapat saya lewati ketika saya harus pasrah terhadap apa-apa yang akan saya alami di penghujung tahun 2008 kala itu. Hal ini menjadi motivasi bagi saya untuk memulai babak baru,memperbaiki diri dan membuat resolusi pada setiap moment pergantian tahun.

Manusia hanya bisa berencana,berusaha, dan berdoa, selebihnya apa yang terjadi ada di tangan Tuhan. Semoga langkah kita dibimbing menuju jalan kesuksesan seperti yang kita harapkan. Mari teman-teman kita awali tahun 2011 dengan penuh semangat, semoga selalu ada perubahan pada arah kebaikan. Amin...


Jakarta,31/12/2010

Wednesday, December 22, 2010

Pesona Watu Lawang



Saya duduk dipinggir bukit berbatu diantara pepohonan pandan pantai. Di depan saya terhampar pasir putih membentang. Angin membawa deburan ombak ke tepi laut membuat sebuah irama berulang. Angin bertiup ke daratan memberi kesejukan meski sengatan matahari siang menerpa.

Mata saya memandang luas ke depan, tampak bukit berada di tepi bibir pantai dengan lubang di tengahnya membentuk seperti sebuah pintu atau lawang dalam istilah Jawa. Oleh karena itu pantai ini bernama Pantai Watu Lawang yang memang menyimpan sejuta pesona keindahan.



Ketika saya berjalan menuju ke pantai, melawan arus ombak dan bermain air, mata saya dapat menikmati batu-batu koral yang terbentuk dibibir pantai yang terlihat dengan jelas.



Keindahan pantai ini dapat dinikmati dari penginapan di atas bukit atau sambil menikmati hidangan di warung tepi pantai. Keindahan ketika sang surya tenggelam tak terelakkan lagi sampai saya menghabiskan waktu di sini. Jangan lewatkan singgah ke Pantai Watu Lawang di Gunung Kidul Jogjakarta. Its new amazing beach.

Monday, December 20, 2010

SEGO ABANG JANGAN LOMBOK IJO

Amazing kulinery yang satu ini patut dicoba, selain menunya yang sangat unik dan alami, menyatap makanan ini tak menguras kantong anda. Nasi merah (sego abang) yang merupakan menu andalan rumah makan ini di proses secara alami, tanpa bantuan mesin, artinya untuk mendapatkan beras merah ini ditumbuk dengan cara tradisional. Nah nasi ini paling cocok disantap dengan "Jangan lombok ijo"-atau disebut sayur cabe hijau yang didalamnya biasa didapatkan tempe dan santan. Hampir semua menu di warung ini alami, tempe yang digunakan merupakan tempe buatan sendiri dibungkus menggunakan daun jati. Selain itu pelengkap hidangan ini biasanya ada empal goreng, ikan wader goreng, ayam kampung goreng, urapan, oseng-oseng daun pepaya sampai belalang goreng.



Menyantap makanan ini dengan duduk lesehan ataui duduk di meja panjang dengan suasana rumah pedasaan yang begitu hangat menjadi begitu lengkap ketika ditemani dengan secangkir teh poci panas. Jadi sempatkanlah mampir di desa Semanu Gunung Kidul jika Anda berkunjung ke Jogjakarta.


Sayangnya saya tidak memotret menu hidangannya hehehe, sengaja ingin membuat penasaran.




Saturday, July 3, 2010

Imajine Rain


Hujan turun dengan derasnya selepas maghrib. Rintik air kembali membasahi bumi setelah siang beradu dengan teriknya matahari. Hiruk pikuk kota seakan tak tergoyahkan oleh derasnya hujan malam ini.

Tapi diri ini terdiam dalam hujan. Pikiran hanyut dalam imajinasi yang terungkapkan dalam hati. Sejenak menghela nafas atas segala keterpurukan yang menimpa,seakan hujan menghapusnya dengan kesejukan. 

Hidup memang penuh dengan makna jika kita bisa merangkainya dengan indah, tanpa harus hanyut dalam ketidakberdayaan yang sebenernya tidak perlu terjadi.

Jkt,4/7/10

Thursday, June 24, 2010

A Friendship




Media : oil on canvas

Size : 50 x 80 cm

Price : IDR 2.500.000,-



Saturday, June 19, 2010

Jakarta menjelang senja


Hiruk pikuk kota terus melaju seakan kota ini tak pernah mati. Satu mata tertuju pada arah bagaimana menyambung nyawa. Hidup memang harus terus berjalan. Berlari pun kadang tersandung apalagi hanya diam terpaku. Jakarta menjadi saksi salah satu peradaban d muka bumi ini. Menjelang sore pun Jakarta akan masih tetap bernafas. 


Jkt,19 Juni 10

Monday, May 24, 2010

Mbak Jajannya awak-awak Bul

Kulineri mbakyu






When you visited to Jogja, not complete if not eating Gudeg. Do you know about "Gudeg"? It is a trditional food, sense of sweet from "nangka" and Java sugar become have uniqly sense.
Moreover added chicken, egg, tahu and tempe "baceman" make your lunch or dinner more enjoyable. Hm...yummy....

We can found it in Malioboro Street or another part of city. Usually we can dinning in wayside and cross legged-usualy called "lesehan". Cohere avocation talk about something with family or friends, moreover city ambiance that friendly become it more complete.

Thursday, May 20, 2010

MBAKYU-MBAKYU DARI JOGJA



Mempersembahkan sebuah cerita tentang profesi mabkyu-mbakyu di Jogja. Semoga dapat memberikan sedikit ruang hiburan di tengah kesibukan teman-teman.

Presents a story about "Mbakyu-mbakyu in Jogja". Hope can provide entertainment space in the middle of busy friends

Bakul Janganan



Bakul janganan itulah biasa disebutnya di kampung kami untuk sebutan tukang sayur. Dengan bersepada onthel mabkayu yang satu ini membawa barang dagangannya dari kampung ke kampung. Bukan hanya sayuran saja terkadang ada tambahan sedikit jajanan pasar yang ikut dijualnya.


"Bakul Janganan" that is called as unusual in our village to call handyman vegetables. With 'Onthel bycicle' mbakyu this one brings his wares from village to village. Not only are vegetables. Not only are vegetables just sometimes there's an additional little snacks that follow sells.

KONKOW

Penjual Mainan



Mbakyu yang satu ini biasanya sudah berumur paruh baya, bukan menjadi masalah berjalan dari sebuah desa di Bantul menuju kota. Mainan yang dijual biasanya merupakan buatan tangan sendiri. Cukup dari kertas, bamabu, lem dan bahan sederhana lainnya. Mainan yang biasa dijajakan seperti payung kertas kecil, wayang kertas, bendera, aneka bunyi-bunyian, dll. Meskipun sudah tergerus dengan perkembangan zaman saat ini tapi Mbakyu yang satu ini tetap eksis menjajakan mainannya. Bagaimanapin masih ada peminat meskipun mungkin tidak sebanyak dulu.

Meskipun hanya mainan sederhana tapi barang buatan orang Indonesia asli tetap punya nilai, unik dan beda. Jangan hanya menjadi tambahan koleksi museum, mari kita lestarikan.

Tuesday, May 18, 2010

Bakul tenongan



Salah satu penjual kue-kue basah yang bisa ditemui di Jogja adalah penjual yang memakai tenongan, sebuah tempat menyerupai tabung yang bisa di susun bertingkat terbuat dari bambu. Penjual ini yang pernah saya tahu biasanya berasal dari kota Munthilan, umumnya kue-kue yang dijual adalah khas Muntilan. Menjajakan makanannya ke pusat kota, salah satunya ke Malioboro.

Sore hari biasanya penjual tenongan ini berjalan ke arah barat kota dan menumpang sebuah bus menuju Munthilan. Setiap hari rutinitas ini dilakoni dengan sepenuh hati meskipun jarak yang ditempuh setiap hari dirasa jauh.



Monday, May 17, 2010

NDOG ABANG



Setiap Hari Raya Lebaran atau Idul Adha dan Acara Sekaten, pasti kita akan menemui mbakyu yang satu ini. Biasanya bisa kita temukan di depan masjid Agung Kraton Jogjakarta.

Sebenernya ini hanyalah produk sederhana saja. Telur rebus yang diberi pewarna merah kemudian di tusuk seperti sate dan di beri assesories sedemikian rupa sehingga menarik perhatian anak kecil. Namun semestinya hal ini memiliki filosofi tersendiri, karena yang saya tahu apa pun yang menjadi tradisi di kraton ini memiliki filosofi hidup yang dalam. Yang pasti semua tentang tuntunan hidup yang mengarah pada kebaikan.

Tenggok serba guna



Tenggok bisa dimanfaatkan untuk apa pun. Barang yang terbuat dari anyaman bambu ini memang favorit ibu-ibu terutama untuk menyangkut urusan dapur. Pada umumnya mbakyu-mbakyu menggunakan ini sebagai sarana untuk menjual barang mereka.

Meskipun ini hanyalah sebuah anyaman bambu tapi cukup kuat untuk menopang beban berat sekalipun. Harganya cukup terjangkau padahal membuatnya cukup rumit.

Saturday, May 15, 2010

Mbok Jamu




Keberadaan mbok jamu tetap eksis sampai saat ini termasuk di ibukota sekalipun.

Sepeda Jamu



Saat ini ada penjual jamu yang tidak lagi menggendong jamunya tapi menggunakan sepeda. Di sebuah kampung di Bantul usaha jamu ini dilakukan oleh mbakyu-mbakyu yang menggunakan sepada onthel atau jengki untuk mendistribusikannya. Menggunakan sepeda akan lebih menghemat tenaga dan jangkauan lebih luas.

Kuli Gendong Pasar Beringharjo



Pasar beringharjo sebuah pusat perbelanjaan tradisonal di pusat perkotaan Jogjakarta turut memberikan andil bagi mbakyu yang satu ini. Di bagian belakang pasar di lantai atas tepatnya, di mana sayur dan buah didistribusikan mbakyu-mbakyu ini turut ambil bagian. Menjadi kuli gendong adalah sebuah profesi yang bisa dibilang berat, bagaimana tidak, umumnya dilakukan oleh seorang laki-laki tapi kita bisa menemukannya di pasar ini. Dan tidak bisa dipungkiri dapat kita temukan di tempat lain.

Saya pernah melihat liputan sebuah televisi swasta yang meliput profesi ini. Beban barang bawaan yang digendong menggunakan tenggok dan perjalanan yang ditempuh dengan jalan kaki sampai ke rumah tujuan bukanlah hal yang mudah. Apalagi kondisi jalanan yang semakin ramai dan padat saat ini.

Umumnya mereka berasal dari luar kota seperti dari daerah kulon progo, profesi ini dijalani dengan sepenuh hati tanpa ada beban yang berarti. Pasar sudah biasa menjadi bagian dari hidupnya, termasuk untuk tempat merebahkan badan. Pekerjaan itu mereka nikmati, meskipun semakin renta, mereka tidak mau mengemis atau berpangku tangan pada anak-anaknya.

Mbakyu-mbakyu dalam sepekan

Friday, May 14, 2010

Sibuk Sendiri



Entah apa yang dilakukan rekan saya di pojok ruangan itu sibuk sendiri.

Friday, April 23, 2010

IBRAHIM : 7



media : oil on canvas
size : 50 x 50
price : Rp 2.000.000,-


RASA SYUKUR

Syukur atas nikmat yang diberikan merupakan kewajiaban setiap insan. Kita menyadari setiap hari dapat hidup dengan sehat, bisa menghirup udara di sekitar kita dan kita hidup.
Terkadang manusia sering terjebak dalam hal materi sebagai sebuah ukuran tentang identitas dirinya. Materi tak cukup memberikan rasa nyaman dan hidup terhadap diri setiap manusia. Apa pun yang terjadi sebagai manusia harus menerima apa yang menjadi garisnya, sebatas usaha yang telah dilakukan.

Jika pagi ini kita bisa bangun dan menghirup udara segar, maka sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada Tuhan. Alhamdulillah......
Dan kita bisa memulai hari dengan penuh optimisme...
Kita selalu berharap dapat terus lebih baik dari hari sebelumnya.


Jkt, 24 April 10

Sunday, April 11, 2010

Ngejaman




Jogja selalu memberikan warna yang berbeda, termasuk tempat yang berada di Malioboro ini. Banyak orang di daerah saya menyebutnya "ngejaman". Jam ini adalah termasuk peninggalan masa penjajahan Belanda. Meskipun kondisinya kurang begitu mendapat perhatian karena posisi jarum jam yang tidak sesuai dengan waktu sebenarnya tapi keberadaan jam ini menjadi daya tarik tersendiri.

Bentuknya sederhana tapi sangat monumental menurut saya. Menjadi salah satu saksi perjalanan kota yang dinamis meski tetap bertahan pada tradisi yang penuh dengan kearifan lokal.

Saya masih ingat ketika kecil bersama Ibu pergi ke pasar Beringharjo naik becak, Ibu saya bilang ke tukang becak minta di turunin di ngejaman. Waktu itu saya belum tahu yang dimaksud ngejaman itu yang mana. Ternyata ngejaman jadi sebuah tempat pemberhentian becak-becak jika kita mau berkunjung ke malioboro atau pasar beringharjo. Karena becak dan kendaraan lain tidak bisa masuk dari arah 0 km.


SALE
Title : Ngejaman
Media : oil on canvas
Ukuran : 50 x 50 cm
Price : Rp. 2.500.000,-

Saturday, March 13, 2010

KAMPUNG AIR

Hidup di ibukota harus siap dengan segala konsekuensinya, karena ini adalah merupakan salah satu dari bagian resiko yang akan kita terima. Ibukota Jakarta memang sudah menjadi kota metropolitan sejak dulu, tapi masih banyak yang harus diperbaiki. Pembangunan yang utama, permasalahan yang menjadi rutinitas adalah tentang pengaturan air. Ya...point utamanya adalah mengatasi permasalahan banjir yang tiap tahun muncul.

Terlebih lagi saya hidup di "kampung air", begitu Paman saya biasa menyebutnya. Setelah tinggal di kota ini akhirnya saya pun merasakan banjir juga hehehe...
Saya akan bercerita sedikit tentang kampung saya..yang harus rela menerima banjir tiap musim penghujan datang.
Tidak heran jika anda berkunjung ke tempat saya pasti anda menemukan batas bekas genangan air yang masuk rumah. Di kampung saya tinggal saat ini, lokasi memang berada di bawah, seperti sebuah ledokan, ada empang disekitar rumah, dan itu dimanfaatkan oleh warga sebagai arena memancing. Dibelakang rumah juga terdapat empang yang airnya kecoklatan, terdapat tumbuhan kangkung yang tidak cukup subur berkembang. Jadi bisa dibilang rumah tempat tinggal saya dikelilingi empang. Selain itu masih ada bebek-bebek yang dipelihara tetengga. Konon kabarnya diempang itu pun ada biawak yang hidup liar. Hm... tempat tinggal saya memang funtastis. Seringkali laba-laba besar masuk rumah. hm..berasa di hutan.

Tiap kali banjir datang kita bisa mendapatkan ikan gratis secara cuma-cuma yang lepas dari empang pemancingan depan rumah di tambah udang air tawar yang masih kecil-kecil. Selain itu keong-keong dan sebangsanya juga akan masuk ke dalam rumah. Biasanya setelah banjir berlalu kita akan melihat bulatan-bulatan berwarna pink yang menempel di sebuah dahan atau tangkai pohon kangkung di empang, Perlu diketahui bulatan itu adalah telur keong, mungkin ketika air melimpah dimanfaatkan oleh hewan satu ini untuk bertelur.


Semua terpusat di ibukota ini, jadi tidak heran jika semua orang ingin menggantungkan hidup di kota ini. Jadi untuk permasalahan banjir dan yang lain terkadang sudah menjadi hal yang tak perlu dirisaukan, mau bagaimana lagi. Mau tidak mau itu dijalani dengan penuh keikhlasan, cie...pemerintah juga tidak menghiraukan rakyat kecil. Hm sedih terkadang..... Di kota ini dari yang terpuruk sekali sampai yang termewah bisa kita jumpai berdampingan. Kesenjangan begitu terlihat di mata kita.Tapi sejujurnya saya lebih nyaman tinggal dan bekerja di rumah sendiri, tapi mungkin memang Tuhan memberi rejeki saya harus datang ke kota ini. Yah sejauh ini saya selalu mencoba untuk mensyukurinya. Dalam benak saya masih tersebit keinginan untuk kembali pulang, dan makaryo di rumah sendiri, di Jogja. Dan ini akan tetap saya usahakan hehehe....

Semoga saja bisa....amin.


Jkt,14 Maret 10

Thursday, February 25, 2010

Ayo BANGUN!

Tiap hari saya bangun pagi...mencoba merenda rasa syukur, berterima kasih pada sang ilahi atas nikmat yang diberi. Mata saya terbuka maka terbukalah semangat baru. Saya selalu berharap ada pencerahan hari ini, ada kelancaran hari ini, ada kesuksesan hari ini.

Saya mencoba untuk selalu optimis dan berpikir positif. Itulah yang saya tanamkan dalam pikiran saya, semoga pikiran ini nantinya akan berkorelasi positif dengan lingkungan di sekitar saya. Pada akhirnya apa yang saya harapkan bisa terealisasi. Karena semua berawal dari pikiran, jadi apapun kondisinya itu saya selalu berharap dapat menguasai pikiran saya sekalipun kondisi saya sedang terpuruk.

Satu senyuman paling tidak akan mengurangi sedikit beban, satu senyuman menumbuhkan semangat baru, satu senyuman memberikan harapan baru.


Mari bangun dan wujudkan mimpimu.



JKT,26 Feb 10

Tuesday, February 23, 2010

Pesan di SMS

Tadi pagi dalam perjalanan saya ke kantor, ada sebuah sms yang cukup bermakna, berikut

Take time to THINK. It is the source of power.
Take time to READ. It is the foundation of wisdom.
Take time to QUIET. It is the opportunity to seek God.
Take time to DREAM. It is the future made of.
Take time to PRAY. It is the greatest power on earth.

KESENDIRIAN INI



Ketika keterpurukan hadir, diri ini merasa lebih nyaman dalam kesendirian. Memandang laut luas, menumpahkan segala sesuatu yang memenuhi pikiran dan menyesakkan dada. Dalam kesendirian yang sunyi ini, aku mencoba menghembuskan nafas menghembuskan semua beban yang ada.

Aku harap bisa bersabar dan ikhlas menerima semuanya. Yang terpenting adalah saya bisa memaknai hidup ini.

Jkt, 23 Feb 10

Thursday, February 18, 2010

AIR MENGHAMPIRI

Aku menyusuri malam kembali pulang ke rumah. Aspal hitam tampak begitu legam dan mengkilat masih basah oleh air hujan yang belum lama reda. Belum lama langkah ini berjalan tapi air kembali jatuh malu-malu...Aku tetap berjalan santai menikmati keheningan malam ini yang menenangkan dan tidak menghiraukan hujan yang masih malu-malu membasahi bumi.

Hujan malam ini pengertian juga, hujan mulai deras ketika saya sampai rumah. Hm...saya beruntung..

Malam berlalu....menit ke menit....

Sebelumnya saya sempat melihat berita di sebuah stasiun televisi tentang banjir yang sedang terjaid di Jakarta. Saya sendiri tinggal di daerah rawan banjir, kekhawatiran pun muncul,tapi saya tidak terlalu menghiraukan.

Saya tidur cukup larut malam ini....
Dan tiba-tiba jam 2 pagi saya terbangun..
Air menggenang di bawah tempat tidur saya, sudah semata kaki....
Huft gile...akhirnya nyampe juga...ke kamar saya...merasakan banjir di ibukota. Permasalahan dari tahun ke tahun yang tak terselesaikan.

Sepengetahuan saya pemerintah Belanda sejak menjajah bangsa ini sudah merencanakan tata kota yang terbebas dari banjir. Namun setelah bangsa ini merdeka mengapa tidak terpikirkan. Apakah memang bangsa ini terlalu terlena? Saya pikir, kita lebih baik merdeka setelah rakyat kita pandai hehehe.

Air juga belum surut sampai pagi menghampiri, waktu terus berjalan dan saya harus masuk kerja, apa boleh buat saya meninggalkan rumah dengan kondisi air masih menggenang. Semog sampai rumah nanti semua sudah bersih hehehehe.

Jkt, 18 Feb 10

Saturday, January 23, 2010

Filosofi Cangkir

Ada subuah inspirasi yang menyibak pikiran saya, setelah saya membaca sebuah catatan teman saya. Tentang sebuah filosofi cangkir yang cantik. Pelajaran mengenai sebuah kehidupan. Tentang cobaan yang akan membawa kita pada sebuah kesempurnaan di mata Allah. Sebuah cangkir yang mulanya hanya berasal dari tanah liat, yang kemudian di bentuk dengan berbagai cara yang cukup sulit, diputar, di panaskan, diwarnai dan banyak hal yang cukup menakitkan bagi si Cangkir. Tapi pada akhirnya sebongkah tanah liat pun menjadi sebuah cangkir yang cantik.

Begitu pula yang terjadi dengan manusia, Allah membentuk manusia dengan berbagai tempaan hidup. Tempaan yang penuh dengan penderitaan, air mata, dan banyak hal yang membuat kita menjadi lemah. Jadi janganlah menyerah pada keadaan jika kita terjatuh dalam cobaan yang menyulitkan. Cobaan akan membuahkan ketekunan, dan ketekunan ini akan menghasilkan buah yang indah pada saatnya nanti.

Jadi jika saat ini kita sedang mengalami berbagai cobaan yang cukup berat, anggaplah bahwa Allah sedang membentuk kita, membentuk manusia yang cantik di mata Allah setelah melewati bentukan-bentukan yang cukup menyakitkan.

Saya yakin anda akan bisa merasakan setelah apa yang anda alami sebelumnya, semua hal yang terjadi mempunyai hikmah masing-masing yang membimbing kita menjadi manusia yang lebih matang. Kini semua kembali pada bagaimana Anda menyelami kehidupan Anda. Cobalah untuk selalu bersyukur.

Setelah semua yang kita raih, maka janganlah berpaling dariNya...karena semua yang cantik dan indah berasal dariNya. Karena kita tahu bahwa semua yang di Dunia tidaklah kekal, semoga kita selalu dalam bimbinganNya agar kebahagiaan dunia dan akhirat dapat kita raih. Amin

Lagu yang Mengingatkan

Suatu kali ketika saya sedang bekerja di depan komputer saya, rekan saya di sudut ruangan memutar sebuah lagu. Lagu itu melantun lembut, sebuah lagu yang mengingatkan saya pada seorang sahabat yang saya kenal ketika saya masih kuliah. Kemudian lagu berganti ...saya pun teringat kembali dengan teman saya ketika saya ikut bimbingan belajar di sebuah lembijar di Jogja. Dan lagu pun berganti lagi, nah yang ini mengingatkan saya ketika saya masih kerja di suatu pabrik di Serang.

Wah ternyata lagu-lagu punya kenangan sendiri bagi saya, mengingatkan tentang berbagai hal, tentang teman saya, tentang masa-masa yang saya alami. Sekalipun mungkin makna dari yang disampaikan dalam syair lagu berbeda dengan yang saya alami. Terkadang saya jadi kangen dengan sahabat saya, kangen masa-masa itu, dan banyak hal yang saya alami sebelumnya. Dan akhirnya saya pun mencoba untuk menyapanya untuk sekedar menyakan kabarnya.

Hm...banyak hal yang bisa menggerakkan pikiran kita, termasuk musik. Jadi ciptakanlah berbagai inspirasi dengan apa pun, dan ini akan menjadi kesan yang berarti bagimu.

Jkt, 23/01/10


Friday, January 15, 2010

INDAHNYA BERSYUKUR

Senja bergulir, awan putih dan langit biru dilangit mulai berubah seiring dengan berjalannya waktu. Rona memerah tampak meranum di kala ujung sinar sang surya itu menyemburat di sela-sela bagian awan berputih. Raga tampak sudah lelah menopang beban seharian ini berkutat pada masalah duniawi merajut hela-hela nafas. Membangun idealisme dan harapan yang ingin diraih. Namun terkadang berbenturan dengan banyak hal yang meruntuhkan idealisme itu. Pada akhirnya seorang insan hanya bisa menengadahkan tangan dan menerima apa adanya. Takdir! Apa hanya cukup sampai pada batas itu?

Sejauh mata memandang sebuah obsesi hadir menyemangati jiwa yang terkadang tertatih berjalan di sebuah koridor yang penuh dengan goncangan. Tangan sudah mencengkeram dan berpegang dengan sekuat tanaga tapi apa daya.

Jiwa ini menjadi semakin rapuh ketika harus berhadapan dengan hal yang seharusnya tak perlu di ingat apalagi dilihat.

Terkadang saya menjadi seperti seonggok belukar yang terbang jauh mengikuti angin di belantaran gurun pasir kering di tepi laut…

Senja pun terus beranjak dan terus menembus waktu…menghampiri malam.

Radio yang saya dengarkan memutar lagu yang sangat menginspirasi

“Syukuri apa yang ada….

Hidup adalah anugerah….”

Mendengar lagu ini saya jadi ingat tentang perjalanan tadi siang. Ketika saya berkunjung ke sebuah pusat penelitian di Bogor saya merasa ada kecemburuan tersendiri dan berpikir pasti ada kebanggan bisa menjadi bagian dari tempat ini. Saya pun pernah terlibat untuk bisa meraih posisi di tempat itu, tapi mungkin memang bukan jodoh buat saya.

Hari itu mungkin saya telah terjebak dalam liang kerugian yang sebenarnya tak perlu saya risaukan. Saya hanya bisa menghela nafas panjang dan terus berharap pada kesempatan yang kedua atau ketiga datang pada saya. Hal itu terus berkutat pada pikiran saya selama perjalanan saya pulang.

Sampai pada sebuah perempatan sudah dekat dengan kantor saya melihat seorang pedagang asongan yang terdiam lesu sambil menenteng dagangannya. Pedagang tersebut mendatangi mobil yang saya tumpangi dan menawarkan barang dagangannya. Kemudian rekan saya di sebelah saya berbicara

“ Berapa ya… untungnya dengan berjualan makanan itu?”

Kemudian saya pun sadar ternyata masih ada yang lebih kurang beruntung dari saya. Hm…lalu buat apa saya mesti merasa risau. Saya jadi yakin atas pemberian Tuhan bahwa semua yang diberikan adalah yang terbaik. Manusia memang punya sifat yang tidak pernah cukup puas, tapi dengan bersyukur mungkin kita akan lebih mengerti arti hidup ini. Bisa berbagi dan saling mengasihi lebih terasa indah dan bernilai.

Jalan masih panjang untuk membuat lukisan hidup ini lebih indah.. So… jangan berhenti sampai di sini kawan.

Bogor-JKT, 14 Jan 2010

Thursday, January 14, 2010

Kesan di Awal Tahun

Mungkin tulisan ini terlambat saya terbitkan, tapi rasanya sayang jika tidak saya simpan dalam blog ini, dan menjadi kenangan tersendiri.


KESAN di Awal Tahun

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2009, kereta yang aku tumpangi menuju Jogja melaju dengan cepat… secepat waktu yang telah aku lalui setahun ini.

Masih teringat jelas dalam ingatan saya menjelang awal tahun 2009 waktu itu saya masih terbaring di kamar tidur rumah sakit. Waktu itu malam terus beranjak larut, aku terbangun sengaja ingin melewatkan detik-detik pergantian tahun ini. Saya mencoba untuk duduk diranjang menghadap ke jendela ke luar ruangan. Kakak saya berdiri di dekat jendela… Tidak lama kemudian riuh ramai terdengar dari kejauhan. Dan langit pun berwarna penuh dengan nyala kembang api.

Aku hanya bisa terdiam, tersenyum dan bersyukur. Akhirnya aku bisa bernafas lega setelah semua yang terjadi sebelumnya. Saya yakin dengan semua yang terjadi adalah yang terbaik buat saya.

Pergantian tahun ini saya lewatkan kembali di kota gudeg ini, kembali lagi satu hal muncul di awal tahun, entah ini bisa dibilang lucu atau tragis. Malam pertama di tahun 2010 saya harus keliling muter-muter kampung mantrijeron yang luas. Ceritanya panjang sampai saya harus mencari seseorang yang hilang yang ditemukan oleh seseorang yang mengaku tinggal di sebuah masjid di mantrijeron. Saya mencoba menghubungi ke ponsel orang yang menemukan tadi tapi tidak aktif, akhirnya saya mencoba untuk jalan dan mencari sambil jalan, karena malam juga semakin larut. Masjid ke masjid saya telusuri dan nomer yang saya hubungi juga belum aktif. Sampai2 ibu saya menelpon dari rumah, khawatir jika ini hanyalah tipuan belaka. Penemuan juga belum berujung akhirnya saya memutuskan untuk kembali pulang karena ibu saya sudah tidak tenang. Cukup melelahkan dan menegangkan. Hari berikutnya, orang tua si anak tiba di Jogja dan langsung melakukan pencarian yang dimaksud. Pencarian pun akhirnya berujung juga setelah sekian hari tidak bertemu. Ah mungkin tadi malam HP orang itu low batt, jadi tidak bisa dihubungi.

Hm… waktu terasa berlari dengan cepat, banyak hal yang telah dilalui….susah, bahagia, bosan, manis, pahit beriring bergantian. Terkadang dalam ikhtiar saya, saya hampir menyerah pada satu titik keletihan tapi Tuhan selalu memberi semangat baru yang kembali membuat saya bangkit.

Tapi saya pikir inilah yang menjadi ritme kehidupan manusia yang indah karena tak sepenuhnya jalan yang kita tempuh lurus dan lapang. Keberhasilan itu biasa tetapi perjuangan untuk mendapatkan keberhasilan itu yang luar biasa. So jangan menyerah karena akan indah pada waktunya. Ganbate!

JKT-Jogja,31/12/09-2/1/10