Saturday, January 23, 2010

Filosofi Cangkir

Ada subuah inspirasi yang menyibak pikiran saya, setelah saya membaca sebuah catatan teman saya. Tentang sebuah filosofi cangkir yang cantik. Pelajaran mengenai sebuah kehidupan. Tentang cobaan yang akan membawa kita pada sebuah kesempurnaan di mata Allah. Sebuah cangkir yang mulanya hanya berasal dari tanah liat, yang kemudian di bentuk dengan berbagai cara yang cukup sulit, diputar, di panaskan, diwarnai dan banyak hal yang cukup menakitkan bagi si Cangkir. Tapi pada akhirnya sebongkah tanah liat pun menjadi sebuah cangkir yang cantik.

Begitu pula yang terjadi dengan manusia, Allah membentuk manusia dengan berbagai tempaan hidup. Tempaan yang penuh dengan penderitaan, air mata, dan banyak hal yang membuat kita menjadi lemah. Jadi janganlah menyerah pada keadaan jika kita terjatuh dalam cobaan yang menyulitkan. Cobaan akan membuahkan ketekunan, dan ketekunan ini akan menghasilkan buah yang indah pada saatnya nanti.

Jadi jika saat ini kita sedang mengalami berbagai cobaan yang cukup berat, anggaplah bahwa Allah sedang membentuk kita, membentuk manusia yang cantik di mata Allah setelah melewati bentukan-bentukan yang cukup menyakitkan.

Saya yakin anda akan bisa merasakan setelah apa yang anda alami sebelumnya, semua hal yang terjadi mempunyai hikmah masing-masing yang membimbing kita menjadi manusia yang lebih matang. Kini semua kembali pada bagaimana Anda menyelami kehidupan Anda. Cobalah untuk selalu bersyukur.

Setelah semua yang kita raih, maka janganlah berpaling dariNya...karena semua yang cantik dan indah berasal dariNya. Karena kita tahu bahwa semua yang di Dunia tidaklah kekal, semoga kita selalu dalam bimbinganNya agar kebahagiaan dunia dan akhirat dapat kita raih. Amin

Lagu yang Mengingatkan

Suatu kali ketika saya sedang bekerja di depan komputer saya, rekan saya di sudut ruangan memutar sebuah lagu. Lagu itu melantun lembut, sebuah lagu yang mengingatkan saya pada seorang sahabat yang saya kenal ketika saya masih kuliah. Kemudian lagu berganti ...saya pun teringat kembali dengan teman saya ketika saya ikut bimbingan belajar di sebuah lembijar di Jogja. Dan lagu pun berganti lagi, nah yang ini mengingatkan saya ketika saya masih kerja di suatu pabrik di Serang.

Wah ternyata lagu-lagu punya kenangan sendiri bagi saya, mengingatkan tentang berbagai hal, tentang teman saya, tentang masa-masa yang saya alami. Sekalipun mungkin makna dari yang disampaikan dalam syair lagu berbeda dengan yang saya alami. Terkadang saya jadi kangen dengan sahabat saya, kangen masa-masa itu, dan banyak hal yang saya alami sebelumnya. Dan akhirnya saya pun mencoba untuk menyapanya untuk sekedar menyakan kabarnya.

Hm...banyak hal yang bisa menggerakkan pikiran kita, termasuk musik. Jadi ciptakanlah berbagai inspirasi dengan apa pun, dan ini akan menjadi kesan yang berarti bagimu.

Jkt, 23/01/10


Friday, January 15, 2010

INDAHNYA BERSYUKUR

Senja bergulir, awan putih dan langit biru dilangit mulai berubah seiring dengan berjalannya waktu. Rona memerah tampak meranum di kala ujung sinar sang surya itu menyemburat di sela-sela bagian awan berputih. Raga tampak sudah lelah menopang beban seharian ini berkutat pada masalah duniawi merajut hela-hela nafas. Membangun idealisme dan harapan yang ingin diraih. Namun terkadang berbenturan dengan banyak hal yang meruntuhkan idealisme itu. Pada akhirnya seorang insan hanya bisa menengadahkan tangan dan menerima apa adanya. Takdir! Apa hanya cukup sampai pada batas itu?

Sejauh mata memandang sebuah obsesi hadir menyemangati jiwa yang terkadang tertatih berjalan di sebuah koridor yang penuh dengan goncangan. Tangan sudah mencengkeram dan berpegang dengan sekuat tanaga tapi apa daya.

Jiwa ini menjadi semakin rapuh ketika harus berhadapan dengan hal yang seharusnya tak perlu di ingat apalagi dilihat.

Terkadang saya menjadi seperti seonggok belukar yang terbang jauh mengikuti angin di belantaran gurun pasir kering di tepi laut…

Senja pun terus beranjak dan terus menembus waktu…menghampiri malam.

Radio yang saya dengarkan memutar lagu yang sangat menginspirasi

“Syukuri apa yang ada….

Hidup adalah anugerah….”

Mendengar lagu ini saya jadi ingat tentang perjalanan tadi siang. Ketika saya berkunjung ke sebuah pusat penelitian di Bogor saya merasa ada kecemburuan tersendiri dan berpikir pasti ada kebanggan bisa menjadi bagian dari tempat ini. Saya pun pernah terlibat untuk bisa meraih posisi di tempat itu, tapi mungkin memang bukan jodoh buat saya.

Hari itu mungkin saya telah terjebak dalam liang kerugian yang sebenarnya tak perlu saya risaukan. Saya hanya bisa menghela nafas panjang dan terus berharap pada kesempatan yang kedua atau ketiga datang pada saya. Hal itu terus berkutat pada pikiran saya selama perjalanan saya pulang.

Sampai pada sebuah perempatan sudah dekat dengan kantor saya melihat seorang pedagang asongan yang terdiam lesu sambil menenteng dagangannya. Pedagang tersebut mendatangi mobil yang saya tumpangi dan menawarkan barang dagangannya. Kemudian rekan saya di sebelah saya berbicara

“ Berapa ya… untungnya dengan berjualan makanan itu?”

Kemudian saya pun sadar ternyata masih ada yang lebih kurang beruntung dari saya. Hm…lalu buat apa saya mesti merasa risau. Saya jadi yakin atas pemberian Tuhan bahwa semua yang diberikan adalah yang terbaik. Manusia memang punya sifat yang tidak pernah cukup puas, tapi dengan bersyukur mungkin kita akan lebih mengerti arti hidup ini. Bisa berbagi dan saling mengasihi lebih terasa indah dan bernilai.

Jalan masih panjang untuk membuat lukisan hidup ini lebih indah.. So… jangan berhenti sampai di sini kawan.

Bogor-JKT, 14 Jan 2010

Thursday, January 14, 2010

Kesan di Awal Tahun

Mungkin tulisan ini terlambat saya terbitkan, tapi rasanya sayang jika tidak saya simpan dalam blog ini, dan menjadi kenangan tersendiri.


KESAN di Awal Tahun

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2009, kereta yang aku tumpangi menuju Jogja melaju dengan cepat… secepat waktu yang telah aku lalui setahun ini.

Masih teringat jelas dalam ingatan saya menjelang awal tahun 2009 waktu itu saya masih terbaring di kamar tidur rumah sakit. Waktu itu malam terus beranjak larut, aku terbangun sengaja ingin melewatkan detik-detik pergantian tahun ini. Saya mencoba untuk duduk diranjang menghadap ke jendela ke luar ruangan. Kakak saya berdiri di dekat jendela… Tidak lama kemudian riuh ramai terdengar dari kejauhan. Dan langit pun berwarna penuh dengan nyala kembang api.

Aku hanya bisa terdiam, tersenyum dan bersyukur. Akhirnya aku bisa bernafas lega setelah semua yang terjadi sebelumnya. Saya yakin dengan semua yang terjadi adalah yang terbaik buat saya.

Pergantian tahun ini saya lewatkan kembali di kota gudeg ini, kembali lagi satu hal muncul di awal tahun, entah ini bisa dibilang lucu atau tragis. Malam pertama di tahun 2010 saya harus keliling muter-muter kampung mantrijeron yang luas. Ceritanya panjang sampai saya harus mencari seseorang yang hilang yang ditemukan oleh seseorang yang mengaku tinggal di sebuah masjid di mantrijeron. Saya mencoba menghubungi ke ponsel orang yang menemukan tadi tapi tidak aktif, akhirnya saya mencoba untuk jalan dan mencari sambil jalan, karena malam juga semakin larut. Masjid ke masjid saya telusuri dan nomer yang saya hubungi juga belum aktif. Sampai2 ibu saya menelpon dari rumah, khawatir jika ini hanyalah tipuan belaka. Penemuan juga belum berujung akhirnya saya memutuskan untuk kembali pulang karena ibu saya sudah tidak tenang. Cukup melelahkan dan menegangkan. Hari berikutnya, orang tua si anak tiba di Jogja dan langsung melakukan pencarian yang dimaksud. Pencarian pun akhirnya berujung juga setelah sekian hari tidak bertemu. Ah mungkin tadi malam HP orang itu low batt, jadi tidak bisa dihubungi.

Hm… waktu terasa berlari dengan cepat, banyak hal yang telah dilalui….susah, bahagia, bosan, manis, pahit beriring bergantian. Terkadang dalam ikhtiar saya, saya hampir menyerah pada satu titik keletihan tapi Tuhan selalu memberi semangat baru yang kembali membuat saya bangkit.

Tapi saya pikir inilah yang menjadi ritme kehidupan manusia yang indah karena tak sepenuhnya jalan yang kita tempuh lurus dan lapang. Keberhasilan itu biasa tetapi perjuangan untuk mendapatkan keberhasilan itu yang luar biasa. So jangan menyerah karena akan indah pada waktunya. Ganbate!

JKT-Jogja,31/12/09-2/1/10

Wednesday, January 13, 2010

Tentang Air

Malam mulai beranjak larut tapi mata saya belum terasa ngantuk. Hujan masih turun dan membuat sebuah irama yang beraturan. Kondisi ini sangat menenangkan dalam batin saya. Sempat beberapa waktu lalu saya mendengarkan siaran radio tentang terapi musik. Dan kali itu terapi musik yang diberikan adalah mengenai terapi menggunakan suara air.
Saya pun mengikuti petunjuk yang diberikan dan saya merasakan hanyut dalam ketenangan dan akhirnya pun dapat tertidur secara perlahan. Tapi sayang entah saya mampu meraih gelombang alpha itu atau tidak yang pasti saya bisa merasakan energi positif yang masuk.

Air memang menjadi elemen utama dalam kehidupan ini, keberadaannya sangat berguna namun di sisi lain juga dapat menjadi bencana. Keseimbangan alam yang terjadi di muka bumi ini menyangkut dengan unsur air di dalamnya sidikit banyak adalah karena aktivitas manusia. Sejauh ini manusia yang berperan utama dalam mengolah dan memanfaatkan keberadaan air.

Berbicara soal air bisa di bilang saya dalam keadaan terancam karena keberadaan air. Ya, orang-orang di sekitar tempat tinggal saya saat ini menyebutnya sebagai "kampung air".
Mengapa disebut begini karena kampung tempat tinggal saya terletak di bawah di mana terdapat sebuah danau atau rawa, sampai-sampai di kawasan yang padat penduduk pun ada kolam pemancingan. Hm...di sudut manapun di kota ini sepertinya bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan uang.

Tapi saya tidak mau ambil pusing dengan keadaan ini. Yang terpenting adalah berusaha untuk peduli dan memperhatikan lingkungan di sekitar kita. Mencoba untuk memulai dari diri sendiri dan memberikan contoh yang baik.
Tapi sayangnya alih-alih mengembangkan pembangunan yang lebih maju tapi negara ini masih ribut dan berkutat pada masalah korupsi yang tiada ujungnya.