Seketika itu si Ros langsung lari menjauh terkencing-kencing menertawakan tingkah saya berikut dengan mbk ugs.. Saya baru ngeh.. dan dengan santai tanpa beban, saya berkata “oh ga bisa ya…?” Saya baru menyadarai saya telah melakukan hal konyol… Sampai akhirnya saya pun ikut tertawa terpingkal-pingkal.. Telepon dengan Mbak lin masih tersambung ….saya menjawab ke Mbak Lin pun dengan kondisi tertawa ga jelas…. Mbk Lin pun bingung dengan ikut tersenyum bertanya-tanya… Saya masih terus tertawa terbahak-bahak, sampai menulis tulisan ini pun saya masih tersenyum geli… Nah begitulah salah satu kekonyolon yang saya buat ketika bekerja… Paling tidak ada jeda yang membuat saya fresh kembali dalam setiap kesibukan yang terjadi. Salam kangen untuk teman-teman Bavaria, 28 Sept 13
Saturday, September 28, 2013
Kekonyolan antara HP dengan TELEPON
Friday, September 20, 2013
Kuku Macan dari Samarinda
Ini kali kedua saya menginjakkan bumi Borneo. Akhirnya saya kembali. Saya tersenyum ketika mendapat balasan sms dari seorang dosen di Samarinda. Salah satunya kalimat sms-nya adalah 'rupa terbukti, jika sudah minum air Mahakam, pasti kembali lagi'. Ungkapan tentang hal tersebut memang sudah saya dengar sejak lama. Entah mitos ini terbukti pada saya atau tidak, belum ada sebulan saya sudah kembali ke kota ini lagi.
Samarinda kota Tepian, begitulah jargon dari ibukota Propinsi Kalimantan Timur ini. Kota yang cukup padat dengan pembangunan yang terus berkembang.
Menuju Samarinda ditempuh selama 3 jam dari Balikpapan. Sejauh ini belum ada penerbangan ke Samarinda yang langsung dari Jakarta sehingga Anda perlu menggunakan travel, atau menyewa kendaraan pribadi. Travel biasanya tarif berkisar 100ribu rupiah sedangkan kendaraan pribadi jauh lebih mahal bisa sampai 400ribu. Kondisi perjalanan memang berliku karena kontur jalan yang berbukit-bukit. Ada beberapa pesawat komersial tertentu yang melayani penerbangan dari Balikpapan menuju Samarinda. Namun ketersediaan pesawat ini hanya pada jam-jam tertentu saja.
Kota Samarinda terbelah oleh Sungai Mahakam, yang merupakan sungai terpanjang di Kalimantan. Sungai ini pun menjadi jalur perjalanan perahu-perahu besar termasuk kapal pengangkut hasil tambang seperti batu bara. Sepanjang sungai di dekat jembatan utama disediakan ruang terbuka hijau yang cukup nyaman untuk bersantai, bahkan tersedia arena bermain untuk anak-anak. Setelah melewati jembatan Mahakam kita akan masuk ke pusat kota Samarinda. Disambut dengan bangunan masjid yang cukup megah dengan menara-menara yang menjulang kokoh ke angkasa. Bangunan ini adalah Islamic centre sebagai pusat kegiatan untuk kaum Muslim di Samarinda.
Mengunjungi sebuah daerah tak lengkap tanpa membawa sesuatu yang khas dari daerah tersebut. Saya mendapatkan sebuah kerajinan tangan yang unik dan ini sangat borneo. Sebuah kantong yang dianyam dan kain batik borneo yang mempunyai karakteristik tersendiri. Soal makanan, Samarinda punya kuku macan yang merupakan amplang atau kerupuk ikan yang gurih dan renyah. Rasa dominan ikan yang terasa dengan bumbu khas membuat saya tak berhenti memakannya. Mengkin ada persamaan dengan daerah lain yang mempunyai kerupuk seperti ini hanya saja di Samarinda kerupuk ini berbentuk seperti kuku yang meruncung di kedua ujungnya. Mungkin inilah alasan mengapa disebut dengan kuku macan.
Friday, September 6, 2013
Sawo dari Bukit Pathok
Saat ini geliat pariwisata di Daerah Gunung Kidul terus berkembang. Kita mengenal objek wisata seperti Goa Pindul, Gunung Purba, Air terjun Sri Gethuk, dan beberapa wisata pantai baru yang di buka seperti pantai Indrayanti.
Jika anda berangkat dari Jogjakarta perjalanan yang anda tempuh akan cukup panjang dan berliku. Namun jalan aspal yang dilalui cukup halus, hanya saja saat ini perjalanan sering tersendat karena macet. Arus perjalanan cukup padat terjadi terutama pada saat liburan atau weekend. Melewati bukit Patuk anda akan disuguhkan pemandangan yang cukup menarik pada saat awal menanjak. Akan terlihat pemandangan kota jogja dengan latar gunung merapi di sisi utara. Apalagi jika anda berada pada saat matahari tenggelam. Cukup banyak warung-warung yang dapat kita singgahi untuk duduk-duduk menikmati pemandangan jogja yang luas terhampar.
Setelah melewati bukit patuk dan sebelum hutan Wanagama, anda akan mendapati para penjual buah. Umumnya buah yang dijual adalah buah sawo yang merupakan hasil dari daerah tersebut. Buah berwarna coklat ini cukup manis dengan daging buah yang cukup banyak. Cocok untuk oleh-oleh karena buah ini jarang dijual di pasaran atau di supermarket. Selain buah sawo ada makanan khas oleh-oleh dari Gunung Kidul yang cukup menarik seperti tiwul yang berbahan dasar ketela. Banyak varian oleh-oleh dari daerah ini yang berbahan dasar ketela. Saat ini Gunung Kidul bukan lagi menjadi daerah tandus yang sulit air. Penghijauan cukup baik dan beberapa daerah telah menjadi produktif dengan hasil-hasil pertanian yang cukup menjanjikan.