Hari terus beranjak, perbincangan kami tak terasa telah melupakan waktu sampai sore pun menjelang. Lingkungan kampus sudah tampak sepi. Kembali langkah kaki saya berjalan menuju keluar kampus. Pemandangan kali ini cukup berbeda. Angin berhembus sedikit menyegarkan, udara panas di siang hari mulai berangsur menjadi dingin. Daerah yang dekat pantai memang cenderung panas di siang hari karena pengaruh angin laut dan menjadi dingin di malam hari. Pohon-pohon berjajar di jalan-jalan area kampus tampak sedang meranggas. Daun-daun enggan tumbuh untuk bertahan di musim kemarau. Suasana pun menjadi tampak semakin gersang dengan suhu udara siang yang menyengat. Namun kondisi ini masih lebih baik dibandingkan dengan ibukota yang sudah panas ditambah dengan kepulan asap kendaraan bermotor.
Sore ini langit tampak cerah, matahari berpendar jingga segera ingin melepas siang. Tak ingin melewatkan waktu senja ini di Kupang, Saya berinisiatif untuk mampir ke sebuah spot untuk menikmati sunset yang paling indah. Kebetulan dari kampus di daerah Penfui spot ini terlewati atau searah dengan hotel tempat saya menginap. Tidak jauh dari pusat kota Kupang yakni tepatnya di pantai Oesapa saya menghabiskan sore melewati perjalanan matahari tenggelam detik demi detik. Fenomena ini pun harus saya abadikan di kamera saya termasuk menampilkannya dalam blog ini hehehe..
Subhanallah...senja ini begitu indah dengan lukisan alam yang tercipta. Semburat awan yang menghiasi langit biru berwarna jingga kecoklatan terterpa sinar matahari. Sinar yang dihasilkan pun tercermin membentuk sebuah garis lurus di air laut menuju pantai. Angin berhembus tidak terlalu kencang. Saya begitu menikmati. Begitu pun dengan ombak pantai yang hampir tidak beriak. Matahari itu masih bulat penuh terang. Pergerakannya saya amati sampai akhirnya sebagian hilang dibalik bukit sedikit demi sedikit dan kemudian menghilang. Pantai tampak ramai oleh penduduk sekitar yang duduk-duduk santai sambil ngemong anak-anaknya. Sementara bocah-bocah asyik bermain dan bersendau gurau dengan teman lainnya. Ada sebuah kapal nelayan yang bersandar, tampak membisu tanpa ada aktivitas dari nelayan. Di sisi lain beberapa penjual jagung bakar memulai aktivitasnya. Alhamdulillah meski sibuk dengan aktivitas seharian ini ada penutup hari yang syahdu menyiram kelelahan sepanjang hari ini. Senja berangsur menjadi petang, saatnya kembali ke hotel dan mengumpulkan energi kembali untuk esok hari yang lebih baik. hopefully.
Kupang, 25 Sept 2014