Tiap hari saya bangun pagi...mencoba merenda rasa syukur, berterima kasih pada sang ilahi atas nikmat yang diberi. Mata saya terbuka maka terbukalah semangat baru. Saya selalu berharap ada pencerahan hari ini, ada kelancaran hari ini, ada kesuksesan hari ini.
Saya mencoba untuk selalu optimis dan berpikir positif. Itulah yang saya tanamkan dalam pikiran saya, semoga pikiran ini nantinya akan berkorelasi positif dengan lingkungan di sekitar saya. Pada akhirnya apa yang saya harapkan bisa terealisasi. Karena semua berawal dari pikiran, jadi apapun kondisinya itu saya selalu berharap dapat menguasai pikiran saya sekalipun kondisi saya sedang terpuruk.
Satu senyuman paling tidak akan mengurangi sedikit beban, satu senyuman menumbuhkan semangat baru, satu senyuman memberikan harapan baru.
Mari bangun dan wujudkan mimpimu.
JKT,26 Feb 10
Thursday, February 25, 2010
Tuesday, February 23, 2010
Pesan di SMS
Tadi pagi dalam perjalanan saya ke kantor, ada sebuah sms yang cukup bermakna, berikut
Take time to THINK. It is the source of power.
Take time to READ. It is the foundation of wisdom.
Take time to QUIET. It is the opportunity to seek God.
Take time to DREAM. It is the future made of.
Take time to PRAY. It is the greatest power on earth.
Take time to THINK. It is the source of power.
Take time to READ. It is the foundation of wisdom.
Take time to QUIET. It is the opportunity to seek God.
Take time to DREAM. It is the future made of.
Take time to PRAY. It is the greatest power on earth.
KESENDIRIAN INI
Ketika keterpurukan hadir, diri ini merasa lebih nyaman dalam kesendirian. Memandang laut luas, menumpahkan segala sesuatu yang memenuhi pikiran dan menyesakkan dada. Dalam kesendirian yang sunyi ini, aku mencoba menghembuskan nafas menghembuskan semua beban yang ada.
Aku harap bisa bersabar dan ikhlas menerima semuanya. Yang terpenting adalah saya bisa memaknai hidup ini.
Jkt, 23 Feb 10
Thursday, February 18, 2010
AIR MENGHAMPIRI
Aku menyusuri malam kembali pulang ke rumah. Aspal hitam tampak begitu legam dan mengkilat masih basah oleh air hujan yang belum lama reda. Belum lama langkah ini berjalan tapi air kembali jatuh malu-malu...Aku tetap berjalan santai menikmati keheningan malam ini yang menenangkan dan tidak menghiraukan hujan yang masih malu-malu membasahi bumi.
Hujan malam ini pengertian juga, hujan mulai deras ketika saya sampai rumah. Hm...saya beruntung..
Malam berlalu....menit ke menit....
Sebelumnya saya sempat melihat berita di sebuah stasiun televisi tentang banjir yang sedang terjaid di Jakarta. Saya sendiri tinggal di daerah rawan banjir, kekhawatiran pun muncul,tapi saya tidak terlalu menghiraukan.
Saya tidur cukup larut malam ini....
Dan tiba-tiba jam 2 pagi saya terbangun..
Air menggenang di bawah tempat tidur saya, sudah semata kaki....
Huft gile...akhirnya nyampe juga...ke kamar saya...merasakan banjir di ibukota. Permasalahan dari tahun ke tahun yang tak terselesaikan.
Sepengetahuan saya pemerintah Belanda sejak menjajah bangsa ini sudah merencanakan tata kota yang terbebas dari banjir. Namun setelah bangsa ini merdeka mengapa tidak terpikirkan. Apakah memang bangsa ini terlalu terlena? Saya pikir, kita lebih baik merdeka setelah rakyat kita pandai hehehe.
Air juga belum surut sampai pagi menghampiri, waktu terus berjalan dan saya harus masuk kerja, apa boleh buat saya meninggalkan rumah dengan kondisi air masih menggenang. Semog sampai rumah nanti semua sudah bersih hehehehe.
Jkt, 18 Feb 10
Hujan malam ini pengertian juga, hujan mulai deras ketika saya sampai rumah. Hm...saya beruntung..
Malam berlalu....menit ke menit....
Sebelumnya saya sempat melihat berita di sebuah stasiun televisi tentang banjir yang sedang terjaid di Jakarta. Saya sendiri tinggal di daerah rawan banjir, kekhawatiran pun muncul,tapi saya tidak terlalu menghiraukan.
Saya tidur cukup larut malam ini....
Dan tiba-tiba jam 2 pagi saya terbangun..
Air menggenang di bawah tempat tidur saya, sudah semata kaki....
Huft gile...akhirnya nyampe juga...ke kamar saya...merasakan banjir di ibukota. Permasalahan dari tahun ke tahun yang tak terselesaikan.
Sepengetahuan saya pemerintah Belanda sejak menjajah bangsa ini sudah merencanakan tata kota yang terbebas dari banjir. Namun setelah bangsa ini merdeka mengapa tidak terpikirkan. Apakah memang bangsa ini terlalu terlena? Saya pikir, kita lebih baik merdeka setelah rakyat kita pandai hehehe.
Air juga belum surut sampai pagi menghampiri, waktu terus berjalan dan saya harus masuk kerja, apa boleh buat saya meninggalkan rumah dengan kondisi air masih menggenang. Semog sampai rumah nanti semua sudah bersih hehehehe.
Jkt, 18 Feb 10
Subscribe to:
Posts (Atom)