Saturday, February 7, 2015

Jelajah Kuliner Medan

Medan kota besar yang akhirnya saya kunjungi. Dengan menggunakan moda transportasi kereta dari Bandara Kuala Namu sangat nyaman sekali. Kurang lebih 45 menit menikmati perjalanan menuju kota Medan tak terasa. Saya sibuk dengan gadget saya karena tersedia fasilitas wifi di dalam kereta. Tetep eksis dimana pun dan kapan pun haha.. :D

Pagi belum terlalu beranjak jauh kami langsung menuju tempat tujuan kami. Melakukan rutinitas kerja yang biasa kami lakukan di setiap kota. Penjelajahan kota Medan sedikit tersibak. Cukup crowded kota ini dan macet di beberapa titik. Siang ini kami mencoba menikmati santapan kuliner dari belut. Tepatnya di Warung Belut Mas Ben dan Mbak Sherly. Lokasinya memang cukup jauh dari pusat kota yakni di Jl. Peringgan Gg. Belut No. 56 Helvetia Medan.

Memasuki tempat makan ini dari depan memang tak terlihat seperti warung. Kita memasuki rumah yang cukup besar masih dengan dinding beranyamkan bambu. Tampak asap mengepul dari balik dapur yang terletak di bagian depan, warung ini masih menggunakan kayu bakar untuk memasak, namun justru inilah yang menjadikan masakan lebih nikmat. Menu yang menjadi andalan adalah belut cabe ijo. Selain itu ada menu lain seperti belut sambel merah, belut kencur, dll. Sebagian besar menu yang tersedia memang menu pedas. Tempat ini adalah salah satu yang menjadi rekomendasi karena masakan ini merupakan masakan otentik khas dari kampung.

Malam menjelang perut kembali lapar. Saatnya kembali menjelajah kuliner di Medan. Hotel yang kami tempati tepat berada di Jl Surabaya. Dekat dengan hotel banyak yang bisa dicari salah satunya di Jl. Semarang yang merupakan komplek Pecinan. Di sepanjang jalan akan Anda jumpai banyak gerai makanan yang menyajikan menu-menu khas Tionghoa. Namun untuk kalangan Muslim mungkin ada yang tidak bisa dimakan untuk beberapa menu yang ditawarkan.

Hari berlanjut kami kembali melaksanakan pekerjaan sesuai target dan penjelajahan belum selesai. Saatnya mencoba kuliner yang lain. Kali ini menu yang kami coba adalah soto khas Medan. Tepatnya di Rumah makan Sinar Pagi. Dilihat sekilas memang tampak seperti soto Betawi tapi rasanya berbeda. Rempah-rempah pengaruh Melayu sangat terasa. Penyajiannya kuah soto dipisah dengan nasi. Selain itu disajikan menu pendamping seperti perkedel, peyek udang, puding, dll. Layaknya makan di restoran padang. Menurut sopir yang membawa kami mengatakan Pak SBY mantan presiden kita pernah makan di sini.

Sore kembali datang dan kota Medan terus berdenyut. Pekerjaan selesai hari ini. Teman saya teringat akan duren yang enak dari Medan. Ya... Ucok Durian. Tidak jauh dari tempat yang kami kunjungi sampailah kami di Ucok Durian. Tampak durian-durian yang menggunung menyambut. Beberapa orang sibuk memilah dan memilih dan membungkusnya untuk oleh-oleh. Kami cukup menyatapnya saja di sini. Memang tak diragukan lagi durian Medan memang maknyus.


Malam ini kami mencobauntuk mencari makanan di dekat hotel. hanya dengan berjalan kaki kami menemukan nasi goreng yang cukup terkenal di kota ini yakni nasi goreng Pandu. Nasi goreng ini juga kaya rempah. Pelayanannya sangat cepat. Kami bisa memilih mau dengan daging ayam atau kambing. Penyajiannya daging ditaburkan diatas nasi gorengnya dan telur dadar. Sajian tambahannya adalah sate kerang.

Sebenarnya masih banyak sajian kuliner yang harus di coba di Medan. Next time masih bisa explore lagi makanan yang khas dan unik dari Medan. Tak lupa kami membeli Bolu Meranti dan Bika Ambon untuk oleh-oleh. Makanan wajib yang harus di bawa sebagai oleh ya bolu Meranti, bika Ambon atau Pancake Durian. Semuanya enak dan maknyusss...

Medan, Desember 2014

No comments:

Post a Comment