Mungkin perjalanan mudik saya bisa dibilang mencapai rekor karena memakan waktu 28 jam. Dengan jarak tempuh sekitar 600 km dari Jogjakarta menuju Jakarta. Perjalanan yang sangat menyita waktu ini terjadi pada saat arus balik. Jauh lebih lancar ketika perjalanan pulang ke rumah di Jogja. Saya sudah memperkirakan bahwa saya akan balik ke Jakarta pada saat puncaknya. Ketika orang-orang pulang pada saat yang sama pada akhir libur Lebaran. Namun saya tak merisaukan hal tersebut dan mencoba menghadapi dan menikmati.
Seninya orang mudik memang seperti itu, dihadapkan pada kemacetan dengan barang bawaan yang menggunung dan serbaneka lainnya. Lebaran kali ini saya mencoba mudik menggunakan mobil seperti tahun kemarin. Saya bergantian menyusuri jalur selatan jawa melewati kebumen-ciamis-tasik-bandung-Jakarta. Perjalanan dari Purworejo sudah merayap sampai kebumen. Kemacetan sepanjang daerah ini disebabkan oleh adanya traffic light dan jalan yang dilalui rel kereta. Kemacetan di Kebumen masih bisa ditolerir karena kendaraan masih bisa berjalan meskipun dengan kecepatan yang lambat karena harus mengantri.
Namun yang terjadi setelah solat subuh di perbatasan ciamis tasik kemacetan mulai terjadi kembali. Sampai pagi pergi dan siang mulai datang kami masih stag di wilayah tasik. Dengan kontur jalan yang berliku dan pemandangan yang cukup indah kami tersendat mengantri. Mobil berhenti kemudian maju 5 meter dan berhenti lagi, begitu seterusnya. Ada apakah gerangan ini, kemacetan seperti tak berujung. Hmm...kami pun kelaparan.. segala isi di mobil kami keluarkan demi mengganjal perut. Bensin pun sudah mulai tiris. Kami semua sudah kelelahan plus lapar. Menemukan sebuah rest area yang cukup representatif kami mampir skaligus solat dzuhur. Sayang restoran yang kami singgahi kehabisan stock makanan dan harus menunggu lama.
Tanpa berpikir lama kami memutuskan untuk kembali ke antrian mengikuti kemacetan lagi. Sebelumnya kami mengisi bahan bakar di rest area tadi. Kami terus menyusuri perbukitan dengan jalan yang sempit. Sampai pukul 2 siang akhirnya kami sampai di sebuah rest area. Perjalanan yang cukup melelahkan dari tasik menuju garut yang normalnya hanya sekitar 1 jam harus kami tempuh dalam waktu 7 jam.
Sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Perjalanan melalui jalur selatan memang lebih cepat dibanding dengan jalur utara. Namun jika kemacetan terjadi jalur selatan akan lebih sulit terurai dibanding jalur utara. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis selatan yang berbukit-bukit dan lebar jalan yang sempit. Selain itu jalur selatan setelah memasuki tasik tidak banyak jalur alternatif yang bisa dilalui.
Nah bagaimana dengan perjalanan mudik anda? Sebagai sebuah pengalaman perjalanan mudik memang harus kita rencanakan dengan matang dan pandai-pandai memilih waktu.
No comments:
Post a Comment