Friday, September 6, 2013

Sawo dari Bukit Pathok

Saat ini geliat pariwisata di Daerah Gunung Kidul terus berkembang. Kita mengenal objek wisata seperti Goa Pindul, Gunung Purba, Air terjun Sri Gethuk, dan beberapa wisata pantai baru yang di buka seperti pantai Indrayanti.

Jika anda berangkat dari Jogjakarta perjalanan yang anda tempuh akan cukup panjang dan berliku. Namun jalan aspal yang dilalui cukup halus, hanya saja saat ini perjalanan sering tersendat karena macet. Arus perjalanan cukup padat terjadi terutama pada saat liburan atau weekend. Melewati bukit Patuk anda akan disuguhkan pemandangan yang cukup menarik pada saat awal menanjak. Akan terlihat pemandangan kota jogja dengan latar gunung merapi di sisi utara. Apalagi jika anda berada pada saat matahari tenggelam. Cukup banyak warung-warung yang dapat kita singgahi untuk duduk-duduk menikmati pemandangan jogja yang luas terhampar.

Setelah melewati bukit patuk dan sebelum hutan Wanagama, anda akan mendapati para penjual buah. Umumnya buah yang dijual adalah buah sawo yang merupakan hasil dari daerah tersebut. Buah berwarna coklat ini cukup manis dengan daging buah yang cukup banyak. Cocok untuk oleh-oleh karena buah ini jarang dijual di pasaran atau di supermarket. Selain buah sawo ada makanan khas oleh-oleh dari Gunung Kidul yang cukup menarik seperti tiwul yang berbahan dasar ketela. Banyak varian oleh-oleh dari daerah ini yang berbahan dasar ketela. Saat ini Gunung Kidul bukan lagi menjadi daerah tandus yang sulit air. Penghijauan cukup baik dan beberapa daerah telah menjadi produktif dengan hasil-hasil pertanian yang cukup menjanjikan.

Saturday, August 24, 2013

Sejenak menjelajah Lombok

Perjalanan dinas ke kuar kota pada saat bulan Ramadhan itu punya kesan tersendiri. Ini kali kedua saya melakukan perjalanan dinas ke luar kota ketika bulan Ramadhan.

Perjalanan kali ini mengharuskan saya pergi ke kota Mataram di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pengalaman berbuka di bandara pun saya alami. Meskipun hanya sendiri tapi saya coba untuk menikmati perjalanan ini.

Lombok kita kenal sebagai sebuah daerah wisata dengan keindahan panorama yang tak kalah cantik dengan pulau dewata Bali. Namun karena aktivitas kerja saya yang cukup padat akhirnya saya hanya bisa menyempatkan untuk singgah ke sebuah pantai baru tidak jauh dari hotel tempat saya menginap. Cukup dengan hanya 5 menit dari pusat kota, saya bisa menikmati sejenak pantai Loang Baloq. Sebuah pantai yang cukup menarik karena terdapat pula danau di bibir pantai dengan gubug-gubug yang bisa dijadikan tempat untuk bersantai.

Beruntung saya punya teman di sini, sehingga saya pun tak perlu bingung ke mana saya akan pergi. Setelah urusan pekerjaan selesai saya ditemani keliling kota Lombok , berbelanja oleh-oleh, dan mampir ke rumahnya. Suasana ramadhan di kota Mataram hampir sama dengan kota lainnya. Setiap sore akan banyak muncul para pedaang hidangan takjil seperti kolak, es buah, dll. Makanan khas di sini umumnya pedas seperti kita tahu ayam taliwang contohnya. Sayangnya saya tak berani mencobanya karena kondisi lambung saya yang belum bersahabat dengan makanan pedas. Oleh-oleh yang wajib anda bawa adalah mutiara. Dengan harga yang cukup terjangkau anda dapat membeli berbagai macam bros, cincin, kalung, atau tasbih.

Cukup menarik dan mengobati rasa lelah saya selama dinas di kota ini. Bulan Ramadhan bukan menjadi penghalang dalam menjalani pekerjaan saya selama di Lombok. Meskipun saya harus menghilangkan angan-angan saya tentang Gilitrawangan atau pantai senggigi karena waktu yang tak cukup. Lokasi wisata di Lombok memang tidak banyak dijumpai di pusat kota. Begitu pun dengan  hotel-hotel lebih banyak kita jumpai di daerah pantai Senggigi.

Lombok, 23-26 Juli 2013

Saturday, August 17, 2013

MACETNYA MUDIK YANG FANTASTIS

Mungkin perjalanan mudik saya bisa dibilang mencapai rekor karena memakan waktu 28 jam. Dengan jarak tempuh sekitar 600 km dari Jogjakarta menuju Jakarta. Perjalanan yang sangat menyita waktu ini terjadi pada saat arus balik. Jauh lebih lancar ketika perjalanan pulang ke rumah di Jogja. Saya sudah memperkirakan bahwa saya akan balik ke Jakarta pada saat puncaknya. Ketika orang-orang pulang pada saat yang sama pada akhir libur Lebaran. Namun saya tak merisaukan hal tersebut dan mencoba menghadapi dan menikmati.

Seninya orang mudik memang seperti itu, dihadapkan pada kemacetan dengan barang bawaan yang menggunung dan serbaneka lainnya. Lebaran kali ini saya mencoba mudik menggunakan mobil seperti tahun kemarin. Saya bergantian menyusuri jalur selatan jawa melewati kebumen-ciamis-tasik-bandung-Jakarta. Perjalanan dari Purworejo sudah merayap sampai kebumen. Kemacetan sepanjang daerah ini disebabkan oleh adanya traffic light dan jalan yang dilalui rel kereta. Kemacetan di Kebumen masih bisa ditolerir karena kendaraan masih bisa berjalan meskipun dengan kecepatan yang lambat karena harus mengantri.

Namun yang terjadi setelah solat subuh di perbatasan ciamis tasik kemacetan mulai terjadi kembali. Sampai pagi pergi dan siang mulai datang kami masih stag di wilayah tasik. Dengan kontur jalan yang berliku dan pemandangan yang cukup indah kami tersendat mengantri. Mobil berhenti kemudian maju 5 meter dan berhenti lagi, begitu seterusnya. Ada apakah gerangan ini, kemacetan seperti tak berujung. Hmm...kami pun kelaparan.. segala isi di mobil kami keluarkan demi mengganjal perut. Bensin pun sudah mulai tiris. Kami semua sudah kelelahan plus lapar. Menemukan sebuah rest area yang cukup representatif kami mampir skaligus solat dzuhur. Sayang restoran yang kami singgahi kehabisan stock makanan dan harus menunggu lama.

Tanpa berpikir lama kami memutuskan untuk kembali ke antrian mengikuti kemacetan lagi. Sebelumnya kami mengisi bahan bakar di rest area tadi. Kami terus menyusuri perbukitan dengan jalan yang sempit. Sampai pukul 2 siang akhirnya kami sampai di sebuah rest area. Perjalanan yang cukup melelahkan dari tasik menuju garut yang normalnya hanya sekitar 1 jam harus kami tempuh dalam waktu 7 jam.

Sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Perjalanan melalui jalur selatan memang lebih cepat dibanding dengan jalur utara. Namun jika kemacetan terjadi jalur selatan akan lebih sulit terurai dibanding jalur utara. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geografis selatan yang berbukit-bukit dan lebar jalan yang sempit. Selain itu jalur selatan setelah memasuki tasik tidak banyak jalur alternatif yang bisa dilalui.

Nah bagaimana dengan perjalanan mudik anda? Sebagai sebuah pengalaman perjalanan mudik memang harus kita rencanakan dengan matang dan pandai-pandai memilih waktu.

Wednesday, August 7, 2013

Rindu Ramadhan : JABURAN TARAWEH

Selepas mengisi perut dan sholat magrib saya bersiap untuk berangkat sholat taraweh. Adzan Isya pun berkumandang dari masjid yang tidak jauh dengan rumah saya. Namun tujuan saya untuk sholat Isya sekaligus Taraweh kali ini tidak ke masjid. Tujuan saya adalah ke sebuah garasi di rumah salah satu warga. Sholat taraweh khusus untuk anak kecil memang tidak dijadikan satu dengan orang dewasa, sehingga untuk anak kecil dipisahkan. Saya bertemu dengan banyak teman yang lain, seru dan ramai. Layaknya anak kecil maka tak lepas dari bercanda dan bermain. Sholat saya jalani sampai selesai begitu dengan teman-teman yang lain . Tak ada yang pulang ditengah-tengah sholat. Selesai sholat saya pulang dengan makanan kecil ada di tangan. Jaburan kali ini saya dapat roti bolu kukus yang dibungkus dengan plastik bening. Baru akan saya makan ketika sampai rumah. Ya begitu lah cerita saya sewaktu kecil saat bulan Ramadhan.
Kegiatan ramadhan untuk anak-anak dikampung saya biasanya dikelola oleh remaja masjid. Banyak juga mahasiswa perantauan yang ikut berpartisipasi. Sebetulnya tak hanya kegiatan taraweh saja tapi juga ada event-event Ramadhan lain yang bisa diikuti. Setelah sholat Isya Ustad akan memberikan ceramah. Sebagian besar yang disampaikan adalah cerita nabi dan rasul, selain menarik disajikan dalam bentuk dongeng cerita ini sekaligus sebagai tauladan dan contoh untuk anak-anak. Setelah ceramah kemudian dilanjutkan dengan sholat taraweh 8 rakaat dan ditutup dengan sholat witir 3 rakaat. Totalnya adalah 11 rokaat.
Setelah selesai sholat taraweh untuk anak-anak yang sudah sekolah biasanya harus menemui ustad yang bertindak sebagai imam atau penceramah untuk diminta tanda tangan. Waktu itu memang setiap Ramadhan untuk pelajaran agama selalu ada tugas mengisi buku tugas dimana setiap anak harus melaporkan sholat taraweh yang dikiuti. meliputi materi ceramah dan penceramahnya siapa. Nah selain ada yang antri dengan tanda tangan ustad kemudian ada antrian berikutnya di pintu keluar garasi. Inilah yang ditunggu-tunggu, kami pun mengantri satu-satu untuk mendapatkan jajanan yang dibagikan kakak. Nah makanan ringan ini disebut dengan istilah jaburan di kampung kami. Sewaktu kecil saya tinggal di Wirobrajan, Sebuah kampung di barat kota Jogja. Mungkin kita bisa menjumpai adat yang sama di kampung lain atau beragam adat yang berbeda. Sekalipun ini hanya jajanan kecil tapi paling tidak ada pembangkit semangat bagi anak kecil untuk tetap aktif beribadah di bulan ramadhan.
Hal ini cukup memotivasi anak-anak untuk ikut sholat taraweh sampai selesai, tentunya dengan tertib dan tenang. Dan sampai akhir Ramadhan pun anak-anak akan tetap ikut sholat taraweh berjamah berbeda dengan jamaah di masjid yang semakin hari semakin berkurang jamaahnya. Biasanya yang terjadi seperti itu. Tradisi memberi jaburan saya lihat masih ada sampai sekarang. Masa-masa kecil yang menyenangkan dan saya rindukan.
Jogja, 8 Agustus 2013 - 1 syawal 1434 H

Saturday, July 27, 2013

BINTARO JAYA PERUMAHAN TERDEPAN DI SELATAN JAKARTA

Selepas subuh saya mencoba keluar untuk berolah raga. Saya mencoba mengajak teman yang lain. Hari ini minggu pagi yang cukup cerah. Saya mengayuh sepeda saya keluar dari komplek tempat saya tinggal di Discovery residence melewati boulevard bintaro yang cukup luas. Banyaknya pepohonan menjadi penyumbang oksigen yang cukup banyak menjadikan area ini cukup teduh dan sehat. Mengayuh sepeda menjadi nyaman karena pepohonan rindang di sepanjang jalan dan terdapat lajur khusus untuk sepeda.
Minggu pagi biasanya selalu ramai dengan banyaknya orang berolah raga. Selain saya yang bersepeda ada yang melakukan aktivitas joging dan yang lain ada pula yang senam bersama yang dipandu oleh seorang instruktur. Bagi anda yang suka joging Bintaro Jaya menyediakan fasilitas berupa forest joging track yang nyaman.
Sepeda saya kayuh dengan santai sambil sedikit bersenda gurau dengan teman-teman saya. Sampailah saya di pusatnya Bintaro yakni meliputi area sektor 9 sampai sektor 7. Saatnya rehat dulu sejenak di Menteng Park. Taman ini cukup nyaman dan memberikan ruang hijau di tengah pusat kawasan kota mandiri Bintaro Jaya. 

Bintaro Jaya The profesional's city adalah pilihan tepat menentukan tempat tinggal. Bintaro Jaya Tak hanya mengedepankan kenyaman hunianan namun juga memberikan berbagai fasilitas apa pun bagi penghuninya termasuk kemudahan aksesnya. Perumahan Jakarta Selatan yang membentang sampai area Tangerang Selatan ini telah membentuk sebuah ikon baru di Jakarta. Jaya Property sebagai pengembang telah mampu mengembangkan perumahan Jakarta Selatan ini menjadi kawasan kota mandiri yang cukup bergengsi. Perumahan yang tak cukup hanya menjadi tempat hunian namun juga memiliki beragam fasilitas publik termasuk pusat bisnis dan komersial. Pengembangan yang berkesinambungan telah membuat kawasan ini tumbuh menjadi kawasan dengan peluang bisnis dan investasi yang cukup menarik. Maka akan sangat beruntung jika tempat tinggal dan tempat bekerja ada dalam satu kawasan ini. Sehingga tak perlu lagi stres dengan permasalahan kemacetan setiap hari. Tidak salah jika Bintaro Jaya the profesinal city adalah sebuah lokasi hunian yang prestigius.
Angin berhembus cukup kencang. Menyegarkan kami kembali setelah bersepada. Duduk-duduk bersama dengan teman yang lain cukup merefresh otak kita. Di sekitar Menteng Park inilah bisa dibilang jantungnya kota bintaro. Selain terdapat pusat perkantoran juga terdapat pusat perbelanjaan, rumah sakit ternama, pasar modern, dan fasilitas yang lain. Selain itu jika Anda ingin pergi ke Pondok Indah atau ke pusat kota Jakarta cukup menggunakan Trans Bintaro yang bisa anda akses dari suttle bus yang berada di pasar modern. Jika anda menggunakan mobil pribadi untuk akses menuju pintu tol sangat dekat dan tanpa macet. Kita berharap selain bus dan kereta sebagai penghubung antar kota ke depan dapat dibangun pula mass trapid transit (MRT) yang terkoneksi dengan pusat kota di Jakarta. Saya yakin perkembangan pembangunan khususnya di Bintaro akan berkembang pesat. Kita bisa melihat bagaimana master plan yang telah dirancang oleh Jaya Property ke depan dengan melihat di web http://www.jayaproperty.com
Mempunyai rumah atau berinvestasi di Bintaro Jaya memiliki banyak peluang dan keuntungan yang menarik. Kenyamanan dan kesehatan terjamin dengan keramahan lingkungan yang mendukung serta keuntungan bisnis anda akan terus meningkat.

Selain pusat perbelanjaan dan supermarket Bintaro Jaya juga memiliki pasar modern. Pasar ini adalah pasar yang dikelola secara profesional sehingga tercipta pasar yang tertata rapi dan bersih. Setelah bersepeda nanti teman saya mengajak mampir ke pasar ini untuk membeli buah atau sayur. Perlu diketahui juga terdapat pasar subuh di pasar modern ini yang menjajakan segala macam jajanan pasar. 
Perjalanan saya lanjutkan ke arah sektor 3. Sepanjang jalan dari sektor 7 menuju sektor 3 akan banyak kita jumpai beragam gerai makanan yang menjual sajian kuliner otentik berbagai daerah. Anda dapat berwisata kuliner kapan saja jika Anda tinggal di Bintaro. Anda bisa menemui Steak Abuba, Ayam bakar mas Mono, gudeg Jogja, coto Makasar, rumah makan spesial sambal, dan banyak rumah makan menarik lainnya. Saya terus melanjutkan mengayuh sampai menuju sektor 1 kemudian memutar kembali menuju tempat semula. Di sektor 1 ini kita masih menjumpai banyaknya ragam kuliner yang menarik. Saya coba untuk mampir membeli sarapan bersama dengan teman-teman.
Pagi yang menyenangkan saya habiskan bersama dengan teman-teman. Menikmati kenyamanan Bintaro Jaya yang menyajikan segala kebutuhan untuk penghuninya. Saya berharap Bintaro Jaya akan selalu mengedepakan prinsip go green dalam pengembangan kawasannya. Dengan demikian lingkungan sekitar akan tetap terjaga dengan baik.

Sunday, July 7, 2013

KOPI ADA DI MANA-MANA

Minum kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup. Banyak produk kopi jenis baru bermunculan begitu pula dengan cafe atau warung kopi yang menawarkan beragam konsep. Dimana pun anda berada, kopi bisa anda dapatkan dengan mudah. Begitu pun dengan pedagang asongan tak luput menjual minuman yang satu ini.
Mereka biasanya menggunakan sepeda atau sepeda motor, dengan menggunakan sebuah kotak dibelakangnya untuk tempat thermos air panas ataupun thermos es. Kemudian biasanya mereka mendisplay berbagai minuman sachet yang direnteng dengan cukup rapi. Berbagai jenis minuman siap saji ada termasuk kopi. Anda bisa mendapatkannya dengan hanya membayar tidak sampai lima ribu rupiah. Mereka biasanya berkeliling di lokasi perkantoran, lokasi proyek pembangunan dan lokasi strategis lainnya.
Jika Anda berada di Jakarta dan terjebak dengan macet yang cukup panjang dan lama maka tidak usah khawatir jika tidak ada stock minuman di mobil Anda. Biasanya ada pedagang asongan yang berlalu lalang di tengah jalan. Lucunya ada hal menarik yang saya lihat, yakni mereka menjajakan minuman botolnya dengan sebuah ember bekas tempat cat. Ember bekas ini bersih tentunya dan di isi dengan bongkahan es batu yang membuat minuman menjadi dingin. Beragam minuman yang dijual salah satunya adalah kopi yang mencegah Anda mengantuk di perjalanan.
Perkembangan pembangunan di kota-kota besar saat ini telah memunculkan beragam fenomena yang cukup ironis. Kita bisa melihat bagaimana kesenjangan begitu jauh terlihat. Termasuk dengan berkembangnya bisnis kopi. Bagaimana tidak? Anda pun bisa mendapati sebuah kafe dari brand international berada di universitas, rumah sakit sampai pusat perkantoran. Biasanya kafe atau warung kopi menawarakan beragam konsep yang nyaman bagi penikmat kopi. Datang ke kafe tujuannya tidak hanya ngopi tapi sekaligus konkow-konkow, ngobrol dengan teman atau relasi bisnis. Kita bisa mendapatkan fasilitas gratis internet. Bagi mereka merogoh kocek yang cukup banyak tak masalah karena tak hanya sekedar ngopi yang mereka dapatkan. Tapi lepas dari apa pun itu semua adalah pilihan dengan bagaimana Anda akan menikmati kopi.

Thursday, July 4, 2013

RUMAH SIAP HUNI di SUKMAJAYA DEPOK

Bagi Anda yang sedang mencari rumah di daerah Depok, berikut kami tawarkan sebuah rumah minimalis siap huni.
Lokasi strategis menuju tol Jakarta maupun ke arah Jl. Margonda Raya Dekat dengan fasilitas publik, rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan.
rumah tampak depan
ruang tamu
ruang keluarga
dapur
halaman samping yang dapat difungsikan sebagai untuk taman
DESKRIPSI RUMAH
Luas tanah : 105 m2
Luas bangunan : 92 m2
Bangunan terdiri atas :
- ruang tamu
- ruang keluarga
- 3 kamar tidur
- 1 kamar mandi
- dapur
- 1 tempat cuci
- pekarangan belakang
- halaman depan untuk tempat mobil
- halaman samping
HARGA : IDR 260.000.000 negotiable
Lokasi :
Jl. Kemang raya, Sukmajaya Depok
Akses : Dari Jl. Raden Saleh masuk ke arah studio alam TVRI, masuk melalui gang sebelah SDN Sukmajaya 4 atau gang sebelah Kemang Swatama Residence
https://maps.google.com/maps/ms?msid=207812157598111731504.0004e0abe5826ac82bc27&msa=0

Lihat Tempat Tersimpanku di peta yang lebih besar
Lokasi strategis dengan kemudahan akses ke berbagai fasilitas publik
Tersedia transportasi publik : angkot pink
15 menit menuju terminal depok, stasiun depok lama, tol depok - jakarta
15 menit menuju Jl Margonda- Margo City, DeTOS, Kampus UI Depok
5 menit menuju rumah sakit terdekat